KBRN, Jakarta: Kekerasan terhadap aparat
keamanan yang berujung korban meninggal, menjadi catatan kelam kondisi
keamanan di Papua. Seperti diketahui, dua orang polisi ditembaki orang
tak dikenal saat bertugas di pedalaman Kabupaten Lani Jaya, Papua, pada
Selasa lalu sekitar pukul 06.30 WIT.
Anggota Komisi I DPR RI, Suningtyas Nefo
Handayani Kertopati, menjelaskan kekerasan yang terus terjadi di Papua,
penyelesaian harus melibatkan banyak pihak, tidak hanya unsur polisi
dan intelijen. Selama ini korban kekerasan di Papua, tidak hanya menimpa
aparat keamanan namun juga warga sipil.
“Dalam menyelesaikan separatisme harus
terintegrasi antar intansi terkait. Dan aparat serta intelijen tidak
hanya melakukan tindakan represif. Harus diperbanyak pencegahan," kata
Suningtyas Nefo Handayani, dalam dialog bersama Pro 3 RRI, Selasa
(4/12/2012).
Tidak hanya itu, perempuan yang kerap
disapa Tyas, mengkritik pemerintah daerah setempat yang kerap
menghabiskan waktunya di Jakarta. “Jangan lagi bupati di Jakarta. Banyak
pejabat Papua lebih banyak di Jakarta”.
Selain penanganan secara integrasi,
penyelesian kekerasan di Papua juga dengan dialog. Dengan dialog,
pemangku kepentingan dapat mengetahui keinginan dari warga Papua.
“Dengan dialog untuk mencari titik permasalahan, emberio. Mengapa mereka
begitu mudah diajak untuk keluar dari NKRI,” tegasnya.
Penembakan oleh orang tak dikenal
mengakibatkan dua anggota Polisi dari Sektor Sektor Pirime yakni Ipda
Rolfi Takabesi, Brigadir Polisi Jefri Rumkoren dan Briptu Daniel
Makuker, meninggal dunia. (Sgd/AKS)
source: http://rri.co.id
0 komentar:
Posting Komentar